Komplotan Pelaku Perampokan Akhirnya Di Cokok Oleh Polisi

Pemberani News - Cerita komplotan perampok yang menewaskan Davidson Tantono (31) di ruang SPBU di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, 9 Juni, tidak jauh lain dari film Hollywood. Dari rencana yang rapi, eksekusi yang sadis, pelarian dramatis dengan bumbu cerita percintaan, serta diwarnai latar politik tingkat desa. Perburuan maraton dari pihak kepolisian akhiri cerita komplotan yang beranggotakan 11 orang itu.



" Saya ketemu Safril ditempat karaoke, tempat saya kerja. Di daerah Jakarta Pusat, Pak, " kata Rachel (41), Rabu (21/6), di Markas Polda Metro Jaya. Rachel yaitu kekasih Safril yang terlebih dulu dimaksud Sfl, si otak komplotan perampok itu.

Rachel yang terlebih dulu di beri inisial RCL ikuti pelarian kekasihnya dari Bogor, Lampung, sampai Banyuwangi. Mereka sesungguhnya akan menyeberang ke Bali, namun keburu di tangkap tim paduan Polda Metro Jaya, Senin (19/6). " Saya sesungguhnya tidak ingin turut, namun dipaksa, " tutur perempuan yang beberapa ikal rambutnya dicat warna karat itu.

Rachel tahu benar profesi pacarnya, Safril. Di Jakarta Timur, Rachel menyewa satu unit apartemen sebagai tempat mereka berjumpa, membagi pekerjaan, serta membagi uang.

Terkecuali Safril, ada IR yang otak komplotan ini. Tetapi, polisi tidak sempat mengatakan nama asli IR. Keduanya ditembak mati oleh polisi.

Komplotan ini diperkuat DTK yang calon kepala Desa Pardasuka Selatan di Kabupaten Pringsewu, Lampung, satu desa yang sebagian besar penduduknya yaitu petani. Waktu ikut serta dalam perampokan, ia sesungguhnya dalam waktu kampanye.

DTK bertindak pilih tujuan korban di bank. Karenanya, ia peroleh sisi sekitaran Rp 15 juta. Walau tahu dari tempat mana uang itu berasal, DTK tidak menyebutkan uang itu dipakai untuk dana kampanye pencalonannya.

" Saya di ajak Safril ke bank, lantas diberi uang, " tutur DTK, yang di tangkap di kampung halamannya di Lampung.

Tema atau TP yang bertugas jadi penggembos ban mengakui peroleh sisi Rp 14, 2 juta. Tema menyebutkan, dianya cuma menempatkan sandal jepit yang telah disisipi batang paku payung yang telah ditajamkan dimuka ban mobil tujuan.

" Saya hanya simpan waktu mobil berhenti di lampu merah. Lantas telah, saya tinggal, " ucapnya.

Sebelumnya perampokan di SPBU di Daan Mogot, komplotan ini telah 23 kali beraksi di Cirebon serta Jabodetabek, dengan hasil lebih dari Rp 1, 6 miliar. Beberapa Rp 37, 5 juta uang hasil rampokan di Daan Mogot dipakai untuk tutup cost operasional perampokan.

Untuk percobaan pencurian kendaraan bermotor yang menewaskan Italia Chandra Putri (22), Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan menyebutkan polanya berlainan. " Kami selalu berusaha keras, " katanya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.